Here I spread the word: Palestine

Sudah 18 hari Israel menginvansi Palestina khususnya daerah Gaza. Sejujurnya saya baru ngeh kejadian ini di hari ke-3 penyerangan. yang ada di pikiran saya waktu itu: “Duh, perang lagi.. Gak bakal parah kayak yang dulu-dulu kan, ya?”

And I was wrong.

Perang kali ini lebih parah dari sebelumnya. Kali ini warga sipil terutama anak-anak gak selamat sama sekali dari bom dan peluru Israel. Miris, sakit, sedih, marah, benci. Semua perasaan campur aduk saat saya baca berita-berita yang lebih lengkap soal perang Gaza kali ini. Anak-anak! Manusia kecil yang harusnya sedang dalam masanya menikmati kehidupan dengan kepolosannya, yang seharusnya bahagia, tertawa lepas dan belajar hal baru, malah jadi korban Israel. Ini kejahatan perang!

Saya gak tau pasti kenapa Israel getol banget nyerang Palestina especially Gaza, yang saya tau dalam Al Quran disebutkan bahwa kaum Bani Israil (Israel) akan melakukan kerusakan di bumi (Palestina) entah apalah alasannya. Tapi ini bukan lagi masalah agama, Israel gak cuma nyerang umat Muslim, mereka juga menghancurkan rumah peribatan agama lain di Gaza. Yang paling miris adalah mereka gak cuma nyerang Hamas yang katanya jadi kelompok militan dan punya visi menghancurkan Israel, tapi mereka juga menyerang warga sipil gak peduli mereka Islam atau bukan. They are sick!

Saya baca lagi hasil wawancara dengan Dubes Palestina untuk Indonesia: Gaza hanyalah sebidang tanah kecil. Lebar 10km dan panjangnya 35km. Jadi, hanya sekitar 350 kilometer persegi, jauh lebih kecil dari Jakarta, itulah Gaza. Saat dimasuki 45.000 pasukan Israel, yang menguasai darat, laut, dan udara, ditambah lagi 2 ribu pesawat tempur F-16 atau F-17 menjatuhkan bom di daerah kecil dengan penduduk 1,8 juta, maka dimanapun bom itu dijatuhkan, pasti warga yang jadi korban. Coba bayangin itu! Gak sampe seluas Jakarta dan dibombardir dengan pasukan sebanyak itu dari darat, laut dan udara. Belum lagi Israel dikenal punya salah satu pasukan perang tertangguh di dunia plus dipersenjatai dengan peralatan perang yang modern n canggih. Ini sih kayak anak SMA tawuran sama anak preschool!

UntitledTenggorokan dan rahang saya sakit tiap baca berita soal Gaza, sakit nahan supaya gak nangis di kantor. Saya follow account @ThisIsGaza di Twitter, karna di TV sekarang masih ribut soal pemilu dan mudik lebaran, jadi account ini yang jadi pegangan saya untuk tau lebih cepat soal Gaza. Dan saya makin sedih.. Saya bukan orang yang sangat relijius, tapi setiap beribadah saya selipkan doa untuk kedamaian di Palestina, istighfar setiap baca perkembangan kerusakan baru di Gaza, dan mendoakan orang-orang yang mau dan berani masuk ke Gaza untuk membantu merawat korban keganasan Israel. Saya gak bisa apa-apa selain berdoa dan menyumbang sedikit melalui rekening MERC yang akan disumbangkan ke Palestina. Saya juga gak punya nyali untuk terjun langsung ke Palestina, maka cuma ini yang bisa saya lakukan. Saya sempat mention @ThisIsGaza soal ini, dan jawabannya adalah alasan saya menulis postingan ini. Spread the word of Palestine. Pesannya untuk memboikot produk Israel akan mulai saya coba, pasti sulit karena beberapa memang jadi barang konsumsi harian saya dan keluarga, tapi pasti saya lakukan.

follow @ThisIsGaza if you want to know what may happen there.

follow @ThisIsGaza if you want to know what may happen there.

Ada anak-anak yatim piatu di Gaza, ada orang tua yang kehilangan anaknya di Gaza, ada orang-orang yang kehilangan anggota keluarganya di Gaza. Saya gak kebayang kalau jadi salah satu orang itu. Saya sedih dan selalu mau nangis kalau lihat banyaknya korban terutama anak-anak dan perempuan. Kalau saja bisa mengadopsi anak-anak dari Palestina, saya mau mengurus mereka!

Now that we’ve already see what happen in Gaza, please kindly pray for them, or donate as much as you want for the food and medicine. Lets pray for the world peace, please pray for the war to end. Spread the word, spread this news.